Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah
energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan
satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling
populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan
untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja.
Di bawah ini adalah jenis-jenis
sensor cahaya, di antaranya:
- Detektor kimiawi, seperti pelat fotografis,dimana
molekul silver halida dibagi menjadi sebuah atom perak metalik dan
atom halogen. Pengembang fotografis menyebabkan terbaginya molekul yang
berdekatkan secara sama.
- Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR)
yang berubah resistansinya ketika dikenai cahaya
- Sel fotovoltaik atau sel matahari yang menghasilkan
tegangan dan memberikan arus listrik ketika dikenai cahaya
- Fotodioda yang dapat beroperasi pada mode fotovoltaik
maupun fotokonduktif
- Tabung fotomultiplier yang mengandung fotokatoda
yang memancarkan elektron ketika dikenai cahaya, kemudian
elektron-elektron tersebut akan dikuatkan dengan rantai dynode.
- Tabung cahaya yang mengandung fotokatoda yang
memancarkan elektron ketika dikenai cahaya, dan umumnya bersifat sebagai
fotoresistor.
- Fototransistor menggabungkan salahsatu dari metode
penyensoran di atas
- Detektor optis yang berlaku seperti termometer, secara
murni tanggap terhadap pengaruh panas dari radiasi yang masuk, seperti
detektor piroelektrik,sel golay , termokopel dan termistor, tapi
kedua yang terakhir kurang sensitif.
- Detector Cyrogenic cuku tanggap untuk mengukur energi dari sinar-x tunggal, serta foton cahaya terlihat dan dekat dengan inframerah.
- Prinsip Kerja Rangkaian Sensor Cahaya pada Rangkaian Sensor Cahaya Dengan LD
Pada
gambar diatas terdapat dua kondisi penerapan sensor cahaya yakni lampu menyala
pada saat terang dan lampu menyala saat gelap. Hal yang harus dipahami dari
rangkaian diatas adalah bagaimana kita memposisikan besarnya arus yang akan
diterima oleh basis transistor dengan memanfaatkan VR (variable resistor)
sebagai penentu
Pada
dasarnya rangkaian I diatas dirancang bagaimana supaya dengan adanya kenaikan
resistansi pada LDR akan bisa menyaklarkan atau mengaktifkan beban yang
diharapkan. Karena karakteristik dari LDR adalah naiknya tingkat kegelapan
kondisi cahaya akan menaikkan nilai tahanan dari LDR tersebut dan semakin
terang atau semakin besar intensitas cahaya akan menurunkan nilai
resistansinya. Jadi sesuai sifat LDR tadi maka kita buat LDR tersebut
berhubungan seri dengan tahanan yang lain guna terjadi pembagian tegangan
antara keduanya. Kemudian posisikan besarnya tegangan pada salah satu diantara
keduanya untuk dijadikan sebagai pemicu pada basis transistor. Dengan naiknya
tegangan pada LDR pada saat kondisi semakin gelap (sesuai hukum pembagi
tegangan) maka artinya tegangan pada LDR ini bisa kita jadikan sebagai supply
tegangan bagi rangkaian pensaklaran dalam hal ini adalah transistor untuk
mengaktifkan rangkaian.
Bagaiman cara menjadikan tegangan pada LDR sebagai supply maka kita cukup menghubungkannya secara paralalel dengan basis transistor ( boleh ditambah dengan R basis terlebih dahulu seperti rangkaian diatas untuk membatasi arus yang terlalu besar pada saat memutar VR1). Agar kondisi sensor bisa diatur pada kondisi kritis maka kita gunakan potensio VR1 sebagai pengatur besarnya pembagian tegangan. Aturlah VR1 pada posisi dimana basis transistor hanya kekurangan sedikit tegangan dari LDR untuk bisa aktif. Jadi saat kondisi berubah sedkit gelap maka supply tegangan untuk basis emitor yang kurang sedikit langsung terpenuhi sehingga transistor akan aktif dan lampu akan menyala. Lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.um.ac.id/
Bagaiman cara menjadikan tegangan pada LDR sebagai supply maka kita cukup menghubungkannya secara paralalel dengan basis transistor ( boleh ditambah dengan R basis terlebih dahulu seperti rangkaian diatas untuk membatasi arus yang terlalu besar pada saat memutar VR1). Agar kondisi sensor bisa diatur pada kondisi kritis maka kita gunakan potensio VR1 sebagai pengatur besarnya pembagian tegangan. Aturlah VR1 pada posisi dimana basis transistor hanya kekurangan sedikit tegangan dari LDR untuk bisa aktif. Jadi saat kondisi berubah sedkit gelap maka supply tegangan untuk basis emitor yang kurang sedikit langsung terpenuhi sehingga transistor akan aktif dan lampu akan menyala. Lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.um.ac.id/
Komentar
Posting Komentar